cover
Contact Name
Attadib
Contact Email
attadib@uika-bogor.ac.id
Phone
+628989489121
Journal Mail Official
attadib@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
FAI Building, 1st Floor, Department of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah, Universitas Ibn Khaldun Bogor. K.H Sholeh Iskandar Street of Kedung Badak, Bogor City, West Java, Indonesia 16162 Phone/Fax. 0251-849529, Email: attadib@uika-bogor.ac.id
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Attadib: Journal of Elementary Education
ISSN : 26141760     EISSN : 26141752     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Attadib: Journal of Elementary Education is a peer-reviewed journal to discuss about new findings in basic education especially at primary/elementary schools. This journal is publishing original research articles and case studies focused on basic education. All papers are peer-reviewed by at least two reviewers.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education" : 8 Documents clear
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SEKOLAH DASAR Novia Wulandari
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.795 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.495

Abstract

This study aims to describe the application of Cooperative Script learning models to improve loud reading skills. The research method used was Classroom Action Research (CAR). This research design used the Kemmis and Mc Taggart models conducted in two cycles. Each cycle consists of planning, implementing actions, observing, and reflecting. Participants in this study were 3rd grade students of SDN Lembursitu with 24 students, consisting of 14 male students and 10 female students. Data collection techniques were test, observation, and documentation. The results of research on teacher activity in the first cycle showed 69 point with a good category while student activities showed 68 point with an active category. The increase in cycle II teacher activity reaches 82 point with a very good category and student activity reaches 84 point with a very active category. Before the cycle, only 29% student achive the minimum score achievement. The score in the first cycle increased to 58%. At the end,the score of the second cycle acieve 87% improvement. Based on the cycles results, students loud reading skills are improved by using the CS model.Keywords: Loud Reading, Cooperative Script, Elementary Schools 
Kontektualisasi Pendidikan Agama Islam Dalam Pembelajaran Berkebun Vertikal Berbasis Madrasah Maemunah Sa'diyah
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.621 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.575

Abstract

Islam sebagai rahamatan lil alamin merupakan konsep kasih sayang dan kepedulian, tidak hanya pada sesama manusia, namun juga pada lingkungan. Memberdayakan lingkungan alam merupakan bagian integral tugas manusia di samping tugas penghambaan pada Allah SWT.   Artikel ini bertujuan menanamkan  sekaligus mengembangkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam kegiatan berkebun.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan  empat madrasaah Ibtidaiyyah (MIS Misbahul Islam, Al-Hidayah, Mis Nurul Iman, Mathla’ul Anwar) yang terletak di Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, interview, dokumentasi dan kuisioner. Temuan penelitian menunjukkan beberapa nilai-nilai Pendidikan Agama  yang dapat diterapkan dan dikembangkan antara lain nilai 1) spiritual; merasakan kebesaran dan kekuasaan Allah, syukur atas karuniaNya yang unik pada semesta, melatih kesabaran dan kegigihan siswa. 2) sosial; bergotong royong dalam mewujudkan tujuan bersama, rasa empati dan simpati. 3) profesionalis; bekerja berdasarkan ilmu, menghargai proses, tekun, disiplin dan berorientasi pada tujuan. Implikasi dari penelitian ini, dapat mengangkat citra madrsah ibtidaiyah karena  dapat menerapkan ajaran Islam dalam bentuk berkebun vertikal sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki madrasah masing-masing.
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING REVIEW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PADA SISWA KELAS TINGGI Erin Irmayanti Ayuningtias
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.715 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran mengunakan model Rotating Review terhadap pemahaman konsep IPA di kelas tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat komponen model Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar tes pemahaman konsep IPA. Penelitian dilaksanakan di SDN Pintu Kisi pada bulan Januari-Oktober 2019 dengan subjek penelitian kelas V-B sebanyak 23 siswa dengan materi sistem pernapasan pada hewan dan manusia. Penerapan model Rotating Review dapat meningkatkan aktivitas guru dengan rata-rata nilai yang diperoleh di siklus I sebesar 72,14% dan siklus II sebesar 82,64% dengan kategori baik. Peningkatan aktivitas siswa dengan rata-rata nilai yang diperoleh di siklus I sebesar 66,00% dan siklus II sebesar 77,89% dengan kategori baik. Peningkatan pemahaman konsep IPA dengan rata-rata nilai yang diperoleh di siklus I sebesar 73,15% dan siklus II sebesar 76,91% dengan kategori baik. Penerapan model Rotating Review juga dapat meningkatakan ketuntasan pemahaman konsep IPA, persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 65,21% dan siklus II sebesar 82,60%.
Peningkatan Keterampilan Bercerita Melalui Media Wayang Sukuraga Berbasis 5 Karakter Di Kelas Tinggi Asha Dena Juliana; Iis Nurasiah; Aditia Eska Wardana
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.945 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.500

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita melalui media wayang sukuraga berbasis 5 karakter di kelas tinggi SDN Selabintana Wetan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan desain model siklus Kemmis dan Mc.Taggart. Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SDN Selabintana Wetan yang berjumlah 22 orang siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus yang dilengkapi dengan pengumpulan data berupa wawancara, lembar observasi, hasil tes, hasil dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil penelitian pretest siswa yang memperoleh ketuntasan klasikal 18% atau sejumlah 4 orang siswa mencapai nilai KKM dan 82% atau 18 orang siswa yang belum mencapai nilai KKM, pada siklus I yang memperoleh ketuntasan klasikal sebanyak 77% atau sejumlah 17 orang siswa dan 23% atau 5 orang siswa yang belum mencapai nilai KKM dan pada siklus II memperoleh ketuntasan klasikal 95% atau 21 orang siswa dan 5% atau 1 orang siswa yang belum mencapai KKM. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan media wayang sukuraga berbasis 5 karakter dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa di kelas V siswa di SDN Selabintana Wetan tahun ajaran 2019-2020.
Kiprah generasi milenial pada era 4.0 dalam membumikan pancasila Aisyah Sri Lestari; Munifa Aini; Anis Fuadah Zuhri
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.845 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.513

Abstract

Pancasila is the basis of the Indonesian state, the birth of Pancasila through a long process by the founding fathers of the nation. Pancasila itself is a sacred state foundation because of the values contained in Pancasila. The millennial generation or the young generation is currently very instrumental in the development and enlightening of the nation. Millennial generation faces many challenges in the information age or 4.0 era. Not only domestic challenges but challenges from abroad must be faced by the Indonesian people, especially millennial generation. The hopes they have for the progress of the Indonesian people are implemented through actions that have a positive impact on the Indonesian people. Millennial generation gait in grounding the Pancasila starts from oneself and from the smallest things and invites the closest people to carry out the values contained in the Pancasila precepts. Keywords: the meaning of Pancasila, challenges and hopes, the work of millennials Abstrak Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, lahirnya pancasila melaui proses panjang yang dilakukan para pendiri tokoh bangsa. Pancasila sendiri merupakan dasar negara yang sakral karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Generasi milenial atau generasi muda saat ini sangat berperan dalam pembangunan dan mencerahkan bangsa. Generasi milenial mengahadapi banyak tantangan di era informasi atau era 4.0 ini. Bukan hanya tantangan dalam negeri namun tantangan dari luar negeri harus dihadapi bangsa Indonesia sendiri khusunya generasi milenial. Harapan yang mereka miliki untuk kemajuan bangsa Indonesia diimplementasikan melalui tindakan berdampak positif untuk bangsa Indonesia. Kiprah generasi milenial dalam membumikan Pancasila dimulai dari diri sendiri dan dari hal terkecil hingga hal yang besar yang dilakukan secara bekerja sama serta mengajak mengajak orang terdekat untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila. Kata kunci: makna pancasila, tantangan dan harapan, kiprah generasi milenial 
KEARIFAN MENYIKAPI ANAK USIA DASAR DI ERA GENERASI ALPHA (Ditinjau dari Perspektif Fenomenologi) Muhammad Shaleh Assingkily; Khamim Zarkasih Putro; Sangkot Sirait
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.615 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.492

Abstract

kearifan merupakan hasil pikir, sikap, dan tindakan seseorang yang belajar filsafat. Transisi masa ke masa idealnya disikapi secara arif, termasuk bagi generasi alpha. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis menurut Edmund Husserl dan bagaimana menanamkan sikap fenomenologis bagi generasi alpha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) generasi alpha dengan segala kecanggihan teknologi di masanya, disikapi secara arif dengan upaya merefleksikan hak anak, memahami anak secara utuh, inklusif, bekerjasama dengan keluarga melalui kesadaran yang terbuka, intensional, dan aktif. (2) menanamkan sikap arif secara fenomenologis bagi generasi alpha dilakukan dengan men-stimulus kesadaran, reduksi dan logika transendental, serta mematrikan kebenaran yang bersifat intersubjektif.
IMPLEMENTASI SCIENTIFIC LEARNING MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES PEMBELAJARAN IPS Salati Asmahasanah; Fajar Maulidi Rahmani
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.58 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.574

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Mata Pelajaran IPS serta meningkatkan hasil belajar siswa melalui model Project Based Learning (PjbL) berbasis scientific learning. Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Al-Madinah Cibinong pada semester 2 Tahun Ajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini dilaksanakan di kelas VD yang terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model PjBL hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes belajar siswa yang disetiap siklusnya mencapai target yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa sebelum pra siklus yaitu hanya 50% siswa yang mampu mencapai KKM kelas atau hanya 14 siswa sedangkan pada siklus 1 persentasi ketercapaian hasil belajar siswa yaitu 60.7% dan pada hasil dari siklus 2 yaitu 80.1%. Hasil tersebut sesuai dengan target yang telah di tentukan oleh peneliti yaitu 75%. Dengan demikian, menggunakan metode Project Based Learning (PjbL) berbasis scientific learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDIT Al-Madinah Cibinong.
KEARIFAN MENYIKAPI ANAK USIA DASAR DI ERA GENERASI ALPHA (Ditinjau dari Perspektif Fenomenologi) Muhammad Shaleh Assingkily; Khamim Zarkasih Putro; Sangkot Sirait
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.572

Abstract

Kearifan merupakan hasil pikir, sikap, dan tindakan seseorang yang belajar filsafat. Transisi masa ke masa idealnya disikapi secara arif, termasuk bagi generasi alpha. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis menurut Edmund Husserl dan bagaimana menanamkan sikap fenomenologis bagi generasi alpha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) generasi alpha dengan segala kecanggihan teknologi di masanya, disikapi secara arif dengan upaya merefleksikan hak anak, memahami anak secara utuh, inklusif, bekerjasama dengan keluarga melalui kesadaran yang terbuka, intensional, dan aktif. (2) menanamkan sikap arif secara fenomenologis bagi generasi alpha dilakukan dengan men-stimulus kesadaran, reduksi dan logika transendental, serta mematrikan kebenaran yang bersifat intersubjektif.  

Page 1 of 1 | Total Record : 8